• Pembayaran
  • Download Katalog
  • Email Customer
  • Kurir dan Cek Kiriman
KATEGORI PRODUK



[giaban]Rp 75.000[/giaban]

[tomtat]
Berat : 200 gram
Ukuran : 14.5 x 24 cm
Penerbit : Darul Haq
Pengarang : Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Kontak : SMS/WA 08888888
Harga : Rp 25.000
[/tomtat]

[kythuat]
Agar seorang Muslim meraih derajat sebagai orang bertakwa, dia harus memiliki dua karakteristik pokok: sabar dan syukur, tentu saja dengan didasari oleh akidah dan ibadah yang benar kepada Allah.

Kedua pondasi penting ini adalah dua kata kunci bagi sekian sisi dan dimensi sikap hidup seorang Muslim. Sebegitu penting kedudukan masing-masing dari kedua ibadah ini, ditambah dengan kenyataan bahwa masing-masing dari keduanya memiliki keutamaan yang agung dan mendapat janji balasan yang juga besar, maka di kalangan para ulama muncul pertanyaan, “Mana yang lebih utama, bersabar ataukah bersyukur?”

Nabi pernah menyatakan: “Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin, karena semua urusannya adalah baik baginya, dan itu tidak didapatkan kecuali pada diri seorang Mukmin, yaitu: apabila dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, sehingga yang demikian itu merupakan kebaikan baginya, dan apabila ditimpa kesusahan, dia bersabar, sehingga itu juga merupakan kebaikan baginya.”

Di sini tersirat bahwa bersyukur itu dituntut dari orang yang diberikan kemudahan dan kelapangan hidup, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama. Kemudian bersabar itu dituntut dari orang yang dihinggapi keterbatasan dan kesempitan, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama pula.

Di sini pertanyaan muncul dengan sendirinya: “Siapa di antara keduanya yang lebih utama; orang fakir yang sabar ataukah orang kaya yang bersyukur?”

Nah, buku ini menguraikan kedua masalah penting tersebut dari berbagai sisi secara mendalam berikut perbandingan di antara keduanya, dan dengan uraian yang simpel dan bahasa sederhana.
Penting dikaji semua kalangan.
[/kythuat]


[giaban]Rp 95.000[/giaban]

[tomtat]
Berat : 200 gram
Ukuran : 14.5 x 24 cm
Penerbit : Darul Haq
Pengarang : Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Kontak : SMS/WA 08888888
Harga : Rp 25.000
[/tomtat]

[kythuat]
Agar seorang Muslim meraih derajat sebagai orang bertakwa, dia harus memiliki dua karakteristik pokok: sabar dan syukur, tentu saja dengan didasari oleh akidah dan ibadah yang benar kepada Allah.

Kedua pondasi penting ini adalah dua kata kunci bagi sekian sisi dan dimensi sikap hidup seorang Muslim. Sebegitu penting kedudukan masing-masing dari kedua ibadah ini, ditambah dengan kenyataan bahwa masing-masing dari keduanya memiliki keutamaan yang agung dan mendapat janji balasan yang juga besar, maka di kalangan para ulama muncul pertanyaan, “Mana yang lebih utama, bersabar ataukah bersyukur?”

Nabi pernah menyatakan: “Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin, karena semua urusannya adalah baik baginya, dan itu tidak didapatkan kecuali pada diri seorang Mukmin, yaitu: apabila dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, sehingga yang demikian itu merupakan kebaikan baginya, dan apabila ditimpa kesusahan, dia bersabar, sehingga itu juga merupakan kebaikan baginya.”

Di sini tersirat bahwa bersyukur itu dituntut dari orang yang diberikan kemudahan dan kelapangan hidup, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama. Kemudian bersabar itu dituntut dari orang yang dihinggapi keterbatasan dan kesempitan, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama pula.

Di sini pertanyaan muncul dengan sendirinya: “Siapa di antara keduanya yang lebih utama; orang fakir yang sabar ataukah orang kaya yang bersyukur?”

Nah, buku ini menguraikan kedua masalah penting tersebut dari berbagai sisi secara mendalam berikut perbandingan di antara keduanya, dan dengan uraian yang simpel dan bahasa sederhana.
Penting dikaji semua kalangan.
[/kythuat]


[giaban]Rp 95.000[/giaban]

[tomtat]
Berat : 200 gram
Ukuran : 14.5 x 24 cm
Penerbit : Darul Haq
Pengarang : Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Kontak : SMS/WA 08888888
Harga : Rp 25.000
[/tomtat]

[kythuat]
Agar seorang Muslim meraih derajat sebagai orang bertakwa, dia harus memiliki dua karakteristik pokok: sabar dan syukur, tentu saja dengan didasari oleh akidah dan ibadah yang benar kepada Allah.

Kedua pondasi penting ini adalah dua kata kunci bagi sekian sisi dan dimensi sikap hidup seorang Muslim. Sebegitu penting kedudukan masing-masing dari kedua ibadah ini, ditambah dengan kenyataan bahwa masing-masing dari keduanya memiliki keutamaan yang agung dan mendapat janji balasan yang juga besar, maka di kalangan para ulama muncul pertanyaan, “Mana yang lebih utama, bersabar ataukah bersyukur?”

Nabi pernah menyatakan: “Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin, karena semua urusannya adalah baik baginya, dan itu tidak didapatkan kecuali pada diri seorang Mukmin, yaitu: apabila dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, sehingga yang demikian itu merupakan kebaikan baginya, dan apabila ditimpa kesusahan, dia bersabar, sehingga itu juga merupakan kebaikan baginya.”

Di sini tersirat bahwa bersyukur itu dituntut dari orang yang diberikan kemudahan dan kelapangan hidup, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama. Kemudian bersabar itu dituntut dari orang yang dihinggapi keterbatasan dan kesempitan, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama pula.

Di sini pertanyaan muncul dengan sendirinya: “Siapa di antara keduanya yang lebih utama; orang fakir yang sabar ataukah orang kaya yang bersyukur?”

Nah, buku ini menguraikan kedua masalah penting tersebut dari berbagai sisi secara mendalam berikut perbandingan di antara keduanya, dan dengan uraian yang simpel dan bahasa sederhana.
Penting dikaji semua kalangan.
[/kythuat]


[giaban]Rp 115.000[/giaban]

[tomtat]
Berat : 200 gram
Ukuran : 14.5 x 24 cm
Penerbit : Darul Haq
Pengarang : Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Kontak : SMS/WA 08888888
Harga : Rp 25.000
[/tomtat]

[kythuat]
Agar seorang Muslim meraih derajat sebagai orang bertakwa, dia harus memiliki dua karakteristik pokok: sabar dan syukur, tentu saja dengan didasari oleh akidah dan ibadah yang benar kepada Allah.

Kedua pondasi penting ini adalah dua kata kunci bagi sekian sisi dan dimensi sikap hidup seorang Muslim. Sebegitu penting kedudukan masing-masing dari kedua ibadah ini, ditambah dengan kenyataan bahwa masing-masing dari keduanya memiliki keutamaan yang agung dan mendapat janji balasan yang juga besar, maka di kalangan para ulama muncul pertanyaan, “Mana yang lebih utama, bersabar ataukah bersyukur?”

Nabi pernah menyatakan: “Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin, karena semua urusannya adalah baik baginya, dan itu tidak didapatkan kecuali pada diri seorang Mukmin, yaitu: apabila dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, sehingga yang demikian itu merupakan kebaikan baginya, dan apabila ditimpa kesusahan, dia bersabar, sehingga itu juga merupakan kebaikan baginya.”

Di sini tersirat bahwa bersyukur itu dituntut dari orang yang diberikan kemudahan dan kelapangan hidup, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama. Kemudian bersabar itu dituntut dari orang yang dihinggapi keterbatasan dan kesempitan, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama pula.

Di sini pertanyaan muncul dengan sendirinya: “Siapa di antara keduanya yang lebih utama; orang fakir yang sabar ataukah orang kaya yang bersyukur?”

Nah, buku ini menguraikan kedua masalah penting tersebut dari berbagai sisi secara mendalam berikut perbandingan di antara keduanya, dan dengan uraian yang simpel dan bahasa sederhana.
Penting dikaji semua kalangan.
[/kythuat]


[giaban]Rp 125.000[/giaban]

[tomtat]
Berat : 200 gram
Ukuran : 14.5 x 24 cm
Penerbit : Darul Haq
Pengarang : Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Kontak : SMS/WA 08888888
Harga : Rp 25.000
[/tomtat]

[kythuat]
Agar seorang Muslim meraih derajat sebagai orang bertakwa, dia harus memiliki dua karakteristik pokok: sabar dan syukur, tentu saja dengan didasari oleh akidah dan ibadah yang benar kepada Allah.

Kedua pondasi penting ini adalah dua kata kunci bagi sekian sisi dan dimensi sikap hidup seorang Muslim. Sebegitu penting kedudukan masing-masing dari kedua ibadah ini, ditambah dengan kenyataan bahwa masing-masing dari keduanya memiliki keutamaan yang agung dan mendapat janji balasan yang juga besar, maka di kalangan para ulama muncul pertanyaan, “Mana yang lebih utama, bersabar ataukah bersyukur?”

Nabi pernah menyatakan: “Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin, karena semua urusannya adalah baik baginya, dan itu tidak didapatkan kecuali pada diri seorang Mukmin, yaitu: apabila dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, sehingga yang demikian itu merupakan kebaikan baginya, dan apabila ditimpa kesusahan, dia bersabar, sehingga itu juga merupakan kebaikan baginya.”

Di sini tersirat bahwa bersyukur itu dituntut dari orang yang diberikan kemudahan dan kelapangan hidup, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama. Kemudian bersabar itu dituntut dari orang yang dihinggapi keterbatasan dan kesempitan, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama pula.

Di sini pertanyaan muncul dengan sendirinya: “Siapa di antara keduanya yang lebih utama; orang fakir yang sabar ataukah orang kaya yang bersyukur?”

Nah, buku ini menguraikan kedua masalah penting tersebut dari berbagai sisi secara mendalam berikut perbandingan di antara keduanya, dan dengan uraian yang simpel dan bahasa sederhana.
Penting dikaji semua kalangan.
[/kythuat]


[giaban]Rp 100.000[/giaban]

[tomtat]
Berat : 200 gram
Ukuran : 14.5 x 24 cm
Penerbit : Darul Haq
Pengarang : Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Kontak : SMS/WA 08888888
Harga : Rp 25.000
[/tomtat]

[kythuat]
Agar seorang Muslim meraih derajat sebagai orang bertakwa, dia harus memiliki dua karakteristik pokok: sabar dan syukur, tentu saja dengan didasari oleh akidah dan ibadah yang benar kepada Allah.

Kedua pondasi penting ini adalah dua kata kunci bagi sekian sisi dan dimensi sikap hidup seorang Muslim. Sebegitu penting kedudukan masing-masing dari kedua ibadah ini, ditambah dengan kenyataan bahwa masing-masing dari keduanya memiliki keutamaan yang agung dan mendapat janji balasan yang juga besar, maka di kalangan para ulama muncul pertanyaan, “Mana yang lebih utama, bersabar ataukah bersyukur?”

Nabi pernah menyatakan: “Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin, karena semua urusannya adalah baik baginya, dan itu tidak didapatkan kecuali pada diri seorang Mukmin, yaitu: apabila dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, sehingga yang demikian itu merupakan kebaikan baginya, dan apabila ditimpa kesusahan, dia bersabar, sehingga itu juga merupakan kebaikan baginya.”

Di sini tersirat bahwa bersyukur itu dituntut dari orang yang diberikan kemudahan dan kelapangan hidup, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama. Kemudian bersabar itu dituntut dari orang yang dihinggapi keterbatasan dan kesempitan, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama pula.

Di sini pertanyaan muncul dengan sendirinya: “Siapa di antara keduanya yang lebih utama; orang fakir yang sabar ataukah orang kaya yang bersyukur?”

Nah, buku ini menguraikan kedua masalah penting tersebut dari berbagai sisi secara mendalam berikut perbandingan di antara keduanya, dan dengan uraian yang simpel dan bahasa sederhana.
Penting dikaji semua kalangan.
[/kythuat]


[giaban]Rp 25.000[/giaban]

[tomtat]
Berat : 200 gram
Ukuran : 14.5 x 24 cm
Penerbit : Darul Haq
Pengarang : Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Kontak : SMS/WA 08888888
Harga : Rp 25.000
[/tomtat]

[kythuat]
Agar seorang Muslim meraih derajat sebagai orang bertakwa, dia harus memiliki dua karakteristik pokok: sabar dan syukur, tentu saja dengan didasari oleh akidah dan ibadah yang benar kepada Allah.

Kedua pondasi penting ini adalah dua kata kunci bagi sekian sisi dan dimensi sikap hidup seorang Muslim. Sebegitu penting kedudukan masing-masing dari kedua ibadah ini, ditambah dengan kenyataan bahwa masing-masing dari keduanya memiliki keutamaan yang agung dan mendapat janji balasan yang juga besar, maka di kalangan para ulama muncul pertanyaan, “Mana yang lebih utama, bersabar ataukah bersyukur?”

Nabi pernah menyatakan: “Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin, karena semua urusannya adalah baik baginya, dan itu tidak didapatkan kecuali pada diri seorang Mukmin, yaitu: apabila dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, sehingga yang demikian itu merupakan kebaikan baginya, dan apabila ditimpa kesusahan, dia bersabar, sehingga itu juga merupakan kebaikan baginya.”

Di sini tersirat bahwa bersyukur itu dituntut dari orang yang diberikan kemudahan dan kelapangan hidup, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama. Kemudian bersabar itu dituntut dari orang yang dihinggapi keterbatasan dan kesempitan, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama pula.

Di sini pertanyaan muncul dengan sendirinya: “Siapa di antara keduanya yang lebih utama; orang fakir yang sabar ataukah orang kaya yang bersyukur?”

Nah, buku ini menguraikan kedua masalah penting tersebut dari berbagai sisi secara mendalam berikut perbandingan di antara keduanya, dan dengan uraian yang simpel dan bahasa sederhana.
Penting dikaji semua kalangan.
[/kythuat]


[giaban]Rp 125.000[/giaban]

[tomtat]
Berat : 200 gram
Ukuran : 14.5 x 24 cm
Penerbit : Darul Haq
Pengarang : Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Kontak : SMS/WA 08888888
Harga : Rp 25.000
[/tomtat]

[kythuat]
Agar seorang Muslim meraih derajat sebagai orang bertakwa, dia harus memiliki dua karakteristik pokok: sabar dan syukur, tentu saja dengan didasari oleh akidah dan ibadah yang benar kepada Allah.

Kedua pondasi penting ini adalah dua kata kunci bagi sekian sisi dan dimensi sikap hidup seorang Muslim. Sebegitu penting kedudukan masing-masing dari kedua ibadah ini, ditambah dengan kenyataan bahwa masing-masing dari keduanya memiliki keutamaan yang agung dan mendapat janji balasan yang juga besar, maka di kalangan para ulama muncul pertanyaan, “Mana yang lebih utama, bersabar ataukah bersyukur?”

Nabi pernah menyatakan: “Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin, karena semua urusannya adalah baik baginya, dan itu tidak didapatkan kecuali pada diri seorang Mukmin, yaitu: apabila dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, sehingga yang demikian itu merupakan kebaikan baginya, dan apabila ditimpa kesusahan, dia bersabar, sehingga itu juga merupakan kebaikan baginya.”

Di sini tersirat bahwa bersyukur itu dituntut dari orang yang diberikan kemudahan dan kelapangan hidup, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama. Kemudian bersabar itu dituntut dari orang yang dihinggapi keterbatasan dan kesempitan, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama pula.

Di sini pertanyaan muncul dengan sendirinya: “Siapa di antara keduanya yang lebih utama; orang fakir yang sabar ataukah orang kaya yang bersyukur?”

Nah, buku ini menguraikan kedua masalah penting tersebut dari berbagai sisi secara mendalam berikut perbandingan di antara keduanya, dan dengan uraian yang simpel dan bahasa sederhana.
Penting dikaji semua kalangan.
[/kythuat]


[giaban]Rp 17.000[/giaban]

[tomtat]
Berat : 200 gram
Ukuran : 14.5 x 24 cm
Penerbit : Darul Haq
Pengarang : Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Kontak : SMS/WA 08888888
Harga : Rp 25.000
[/tomtat]

[kythuat]
Agar seorang Muslim meraih derajat sebagai orang bertakwa, dia harus memiliki dua karakteristik pokok: sabar dan syukur, tentu saja dengan didasari oleh akidah dan ibadah yang benar kepada Allah.

Kedua pondasi penting ini adalah dua kata kunci bagi sekian sisi dan dimensi sikap hidup seorang Muslim. Sebegitu penting kedudukan masing-masing dari kedua ibadah ini, ditambah dengan kenyataan bahwa masing-masing dari keduanya memiliki keutamaan yang agung dan mendapat janji balasan yang juga besar, maka di kalangan para ulama muncul pertanyaan, “Mana yang lebih utama, bersabar ataukah bersyukur?”

Nabi pernah menyatakan: “Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin, karena semua urusannya adalah baik baginya, dan itu tidak didapatkan kecuali pada diri seorang Mukmin, yaitu: apabila dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, sehingga yang demikian itu merupakan kebaikan baginya, dan apabila ditimpa kesusahan, dia bersabar, sehingga itu juga merupakan kebaikan baginya.”

Di sini tersirat bahwa bersyukur itu dituntut dari orang yang diberikan kemudahan dan kelapangan hidup, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama. Kemudian bersabar itu dituntut dari orang yang dihinggapi keterbatasan dan kesempitan, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama pula.

Di sini pertanyaan muncul dengan sendirinya: “Siapa di antara keduanya yang lebih utama; orang fakir yang sabar ataukah orang kaya yang bersyukur?”

Nah, buku ini menguraikan kedua masalah penting tersebut dari berbagai sisi secara mendalam berikut perbandingan di antara keduanya, dan dengan uraian yang simpel dan bahasa sederhana.
Penting dikaji semua kalangan.
[/kythuat]


[giaban]Rp 155.000[/giaban]

[tomtat]
Berat : 200 gram
Ukuran : 14.5 x 24 cm
Penerbit : Darul Haq
Pengarang : Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Kontak : SMS/WA 08888888
Harga : Rp 25.000
[/tomtat]

[kythuat]
Agar seorang Muslim meraih derajat sebagai orang bertakwa, dia harus memiliki dua karakteristik pokok: sabar dan syukur, tentu saja dengan didasari oleh akidah dan ibadah yang benar kepada Allah.

Kedua pondasi penting ini adalah dua kata kunci bagi sekian sisi dan dimensi sikap hidup seorang Muslim. Sebegitu penting kedudukan masing-masing dari kedua ibadah ini, ditambah dengan kenyataan bahwa masing-masing dari keduanya memiliki keutamaan yang agung dan mendapat janji balasan yang juga besar, maka di kalangan para ulama muncul pertanyaan, “Mana yang lebih utama, bersabar ataukah bersyukur?”

Nabi pernah menyatakan: “Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin, karena semua urusannya adalah baik baginya, dan itu tidak didapatkan kecuali pada diri seorang Mukmin, yaitu: apabila dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, sehingga yang demikian itu merupakan kebaikan baginya, dan apabila ditimpa kesusahan, dia bersabar, sehingga itu juga merupakan kebaikan baginya.”

Di sini tersirat bahwa bersyukur itu dituntut dari orang yang diberikan kemudahan dan kelapangan hidup, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama. Kemudian bersabar itu dituntut dari orang yang dihinggapi keterbatasan dan kesempitan, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama pula.

Di sini pertanyaan muncul dengan sendirinya: “Siapa di antara keduanya yang lebih utama; orang fakir yang sabar ataukah orang kaya yang bersyukur?”

Nah, buku ini menguraikan kedua masalah penting tersebut dari berbagai sisi secara mendalam berikut perbandingan di antara keduanya, dan dengan uraian yang simpel dan bahasa sederhana.
Penting dikaji semua kalangan.
[/kythuat]


[giaban]Rp 95.000[/giaban]

[tomtat]
Berat : 200 gram
Ukuran : 14.5 x 24 cm
Penerbit : Darul Haq
Pengarang : Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Kontak : SMS/WA 08888888
Harga : Rp 25.000
[/tomtat]

[kythuat]
Agar seorang Muslim meraih derajat sebagai orang bertakwa, dia harus memiliki dua karakteristik pokok: sabar dan syukur, tentu saja dengan didasari oleh akidah dan ibadah yang benar kepada Allah.

Kedua pondasi penting ini adalah dua kata kunci bagi sekian sisi dan dimensi sikap hidup seorang Muslim. Sebegitu penting kedudukan masing-masing dari kedua ibadah ini, ditambah dengan kenyataan bahwa masing-masing dari keduanya memiliki keutamaan yang agung dan mendapat janji balasan yang juga besar, maka di kalangan para ulama muncul pertanyaan, “Mana yang lebih utama, bersabar ataukah bersyukur?”

Nabi pernah menyatakan: “Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin, karena semua urusannya adalah baik baginya, dan itu tidak didapatkan kecuali pada diri seorang Mukmin, yaitu: apabila dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, sehingga yang demikian itu merupakan kebaikan baginya, dan apabila ditimpa kesusahan, dia bersabar, sehingga itu juga merupakan kebaikan baginya.”

Di sini tersirat bahwa bersyukur itu dituntut dari orang yang diberikan kemudahan dan kelapangan hidup, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama. Kemudian bersabar itu dituntut dari orang yang dihinggapi keterbatasan dan kesempitan, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama pula.

Di sini pertanyaan muncul dengan sendirinya: “Siapa di antara keduanya yang lebih utama; orang fakir yang sabar ataukah orang kaya yang bersyukur?”

Nah, buku ini menguraikan kedua masalah penting tersebut dari berbagai sisi secara mendalam berikut perbandingan di antara keduanya, dan dengan uraian yang simpel dan bahasa sederhana.
Penting dikaji semua kalangan.
[/kythuat]


[giaban]Rp 165.000[/giaban]

[tomtat]
Berat : 200 gram
Ukuran : 14.5 x 24 cm
Penerbit : Darul Haq
Pengarang : Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Kontak : SMS/WA 08888888
Harga : Rp 25.000
[/tomtat]

[kythuat]
Agar seorang Muslim meraih derajat sebagai orang bertakwa, dia harus memiliki dua karakteristik pokok: sabar dan syukur, tentu saja dengan didasari oleh akidah dan ibadah yang benar kepada Allah.

Kedua pondasi penting ini adalah dua kata kunci bagi sekian sisi dan dimensi sikap hidup seorang Muslim. Sebegitu penting kedudukan masing-masing dari kedua ibadah ini, ditambah dengan kenyataan bahwa masing-masing dari keduanya memiliki keutamaan yang agung dan mendapat janji balasan yang juga besar, maka di kalangan para ulama muncul pertanyaan, “Mana yang lebih utama, bersabar ataukah bersyukur?”

Nabi pernah menyatakan: “Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin, karena semua urusannya adalah baik baginya, dan itu tidak didapatkan kecuali pada diri seorang Mukmin, yaitu: apabila dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, sehingga yang demikian itu merupakan kebaikan baginya, dan apabila ditimpa kesusahan, dia bersabar, sehingga itu juga merupakan kebaikan baginya.”

Di sini tersirat bahwa bersyukur itu dituntut dari orang yang diberikan kemudahan dan kelapangan hidup, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama. Kemudian bersabar itu dituntut dari orang yang dihinggapi keterbatasan dan kesempitan, yang apabila dia merealisasikannya, maka itu akan menjadikannya seorang yang utama pula.

Di sini pertanyaan muncul dengan sendirinya: “Siapa di antara keduanya yang lebih utama; orang fakir yang sabar ataukah orang kaya yang bersyukur?”

Nah, buku ini menguraikan kedua masalah penting tersebut dari berbagai sisi secara mendalam berikut perbandingan di antara keduanya, dan dengan uraian yang simpel dan bahasa sederhana.
Penting dikaji semua kalangan.
[/kythuat]

Buku Sunnah

Herbal

Sirwal